Assalamu’alaykum Saditra,


Sekretariat : Komp. Bojongmalaka Indah No.49 ,Blok I-4 , Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung 40375.
SK. Kemenkumham No. : AHU-0006868.AH.01.12.TAHUN 2023, Tanggal 17 Maret 2023 Telepon 022 6375 6340

Yayasan Peduli Disabilitas Netra

Sekilas Tentang YPDN

Foto ini menunjukkan sekelompok orang yang berdiri bersama di dalam ruangan. Mereka memegang sebuah papan besar yang berisi informasi tentang "Yayasan Peduli Disabilitas Netra (YPDN) Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat".
Yayasan Peduli Disabilitas Netra, Yang selanjutnya disingkat menjadi YPDN, adalah lembaga yang berfokus meningkatkan mutu penyandang disabilitas netra dari berbagai sektor yang dapat dijangkau.
Bertujuan untuk mewujudkan Disabilitas Netra Yang unggul dan berkualitas, YPDN siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Yayasan Peduli Disabilitas Netra,
(YPDN), Didirikan di Bandung pada 17 Maret 2023, yang diawali dengan bergabungnya sejumlah tokoh organisasi Penyandang Disabilitas Netra dan beberapa relawan, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup Disabilitas Netra melalui didirikanya yayasan. Selengkapnya

Ulurkan Tangan Menjadi Sahabat Disabilitas Netra

Mari, jadilah bagian dari pemberdayaan disabilitas Netra yang unggul dan berkualitas Donasi/Infaq

Menjawab Pertanyaan Awam, Benarkah Ketunanetraan Dapat diakibatkan Karena Genetik?

Saditra, Pertanyaan “Apakah tunanetra itu bisa diturunkan?” seringkali muncul dari masyarakat awam dengan rasa ingin tahu, keprihatinan, atau kadang, kekhawatiran.

Pertanyaan ini biasanya mengemuka saat mereka melihat pasangan suami istri tunanetra yang kemudian memiliki anak yang juga mengalami kebutaan. Fenomena ini membuat sebagian orang berasumsi bahwa disabilitas netra adalah sesuatu yang pasti diturunkan.

Namun, benarkah demikian? Mari kita bahas dengan bijak, berdasarkan ilmu pengetahuan dan refleksi sosial.

Kasus Nyata Keluarga dengan Disabilitas Netra Turun Temurun

Dalam beberapa dokumentasi lapangan dan penelitian sosial, memang terdapat kasus di mana pasangan tunanetra memiliki anak yang juga tunanetra.

Salah satu studi kasus yang menarik adalah penelitian oleh Mitra et al. (2016) yang meneliti beberapa komunitas disabilitas di India dan Asia Tenggara.

Penelitian ini menemukan bahwa dalam keluarga dengan riwayat gangguan penglihatan tertentu (seperti retinitis pigmentosa atau glaucoma kongenital), ada kecenderungan anak mewarisi kondisi yang serupa, terutama jika faktor genetiknya kuat.

Baca juga:  Maulid Nabi 1447 H: Menapaki Jejak Dakwah Rasulullah

Namun perlu ditegaskan, tidak semua disabilitas netra bersifat genetik. Dalam banyak kasus lain, kebutaan pada anak justru disebabkan oleh faktor eksternal seperti infeksi selama kehamilan, kekurangan gizi, atau komplikasi saat persalinan — dan ini tidak ada hubungannya dengan faktor keturunan.

Memahami Tunanetra dari Perspektif Medis-Genetik

Secara medis, memang ada beberapa jenis kebutaan yang disebabkan oleh mutasi genetik.

Menurut jurnal Genetics in Medicine (2019), ada lebih dari 200 gen yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan jika mengalami mutasi. Salah satunya adalah retinitis pigmentosa, gangguan degeneratif pada retina yang sering bersifat autosom resesif — artinya, dua orang tua harus sama-sama membawa gen tersebut agar anaknya berisiko terkena.

Penelitian oleh Daiger et al. (2013) menegaskan bahwa jika kedua orang tua memiliki gen pembawa (carrier), kemungkinan anak lahir dengan kebutaan jenis ini memang ada. Namun, persentasenya tetap bergantung pada jenis pewarisan genetik yang terjadi.

Baca juga:  USUNG TEMA AL-QUR’AN DAN SOLIDARITAS, YPDN SUKSES GELAR TABLIGH AKBAR SEKALIGUS BUKA SAUM RAMADHAN BAGI JAMAAH DISABILITAS NETRA

Sebaliknya, kebutaan akibat rubella kongenital, ROP (retinopathy of prematurity), atau infeksi toksoplasmosis selama kehamilan tidak diturunkan secara genetik, melainkan dipicu oleh kondisi kehamilan atau lingkungan.

Refleksi Sosial: Lebih dari Sekadar Genetika

Kasus pasangan tunanetra yang memiliki anak tunanetra seringkali mendapat stigma atau pandangan kasihan dari masyarakat.

Padahal, pendekatan ilmiah mengajarkan kita untuk tidak menilai hanya dari hasil akhirnya, melainkan dari proses yang terjadi. Kita perlu mengedukasi masyarakat bahwa kebutaan tidak serta-merta diturunkan, dan tidak semua tunanetra lahir dari orang tua tunanetra.

Lebih penting lagi, banyak pasangan tunanetra yang secara sadar mempersiapkan kehamilan dengan konsultasi genetik, perawatan antenatal yang baik, dan memantau kesehatan janin secara teratur.

Dalam konteks ini, akses layanan kesehatan yang setara menjadi faktor kunci — bukan sekadar faktor genetik itu sendiri.

Baca juga:  Aqidah Sebagai Fondasi Kekuatan dan Peradaban Umat

Dalam obrolan dengan beberapa keluarga tunanetra, penulis pernah mendapati refleksi sederhana dari seorang ibu tunanetra:

“Kami memang tidak bisa melihat dunia dengan mata, tapi kami tidak ingin dunia memandang kami sebagai kesalahan genetik.”

Refleksi ini penting untuk direnungkan — bahwa manusia adalah makhluk utuh, bukan sekadar hasil dari kromosom yang diwariskan.

Penutup

Maka, menjawab pertanyaan “Apakah tunanetra bisa keturunan?” jawabannya adalah bisa iya, bisa tidak. Ada kondisi genetik tertentu yang dapat diturunkan, namun banyak juga penyebab kebutaan yang tidak ada kaitannya dengan faktor keturunan.

Jawaban ini tidak bisa bersifat hitam-putih. Yang jelas, kita perlu menanggapi fenomena ini dengan ilmu pengetahuan yang akurat, disertai empati dan penghormatan terhadap setiap individu — tunanetra maupun tidak.

Karena pada akhirnya, yang menentukan kualitas hidup seseorang bukan hanya seberapa sempurna fungsi penglihatannya, tetapi seberapa utuh ia sebagai pribadi yang berdaya.

Related Posts

None found

Yuk, Ulurkan Tangan Menjadi Sahabat Disabilitas Netra

Mari, jadilah bagian dari pemberdayaan disabilitas Netra yang unggul dan berkualitas
Berdonasi lah sekarang, dan tempatkan diri kita sebagai penebar manfaat bagi orang lain. Donasi Sekarang

Kontak kami

Berbincang dengan kami dan kunjungi Sekretariat YPDN!

Sekretariat :

Komp. Bojongmalaka Indah No.49 ,Blok I-4 , Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung 40375.

IkutiSocial Media Kami

Instagram Facebook YouTube Channel Tiktok Twitter/X

Yayasan Peduli Disabilitas Netra

Kalam Mutiara
error: Content is protected !!