Assalamu’alaykum Saditra,


Sekretariat : Komp. Bojongmalaka Indah No.49 ,Blok I-4 , Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung 40375.
SK. Kemenkumham No. : AHU-0006868.AH.01.12.TAHUN 2023, Tanggal 17 Maret 2023 Telepon 022 6375 6340

Yayasan Peduli Disabilitas Netra

Sekilas Tentang YPDN

Foto ini menunjukkan sekelompok orang yang berdiri bersama di dalam ruangan. Mereka memegang sebuah papan besar yang berisi informasi tentang "Yayasan Peduli Disabilitas Netra (YPDN) Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat".
Yayasan Peduli Disabilitas Netra, Yang selanjutnya disingkat menjadi YPDN, adalah lembaga yang berfokus meningkatkan mutu penyandang disabilitas netra dari berbagai sektor yang dapat dijangkau.
Bertujuan untuk mewujudkan Disabilitas Netra Yang unggul dan berkualitas, YPDN siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Yayasan Peduli Disabilitas Netra,
(YPDN), Didirikan di Bandung pada 17 Maret 2023, yang diawali dengan bergabungnya sejumlah tokoh organisasi Penyandang Disabilitas Netra dan beberapa relawan, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup Disabilitas Netra melalui didirikanya yayasan. Selengkapnya

Ulurkan Tangan Menjadi Sahabat Disabilitas Netra

Mari, jadilah bagian dari pemberdayaan disabilitas Netra yang unggul dan berkualitas Donasi/Infaq

Kitab Al-Hikam dan Ajaran Tasawuf,Panduan Mendalam untuk Penyucian Jiwa

Saditra, Dalam khazanah keislaman, terutama di ranah tasawuf, ada sebuah kitab yang tak lekang oleh zaman, tak lapuk oleh waktu.

Kitab Al-Hikam karya Syekh Ibn ‘Atha’illah As Sakandari. Kitab ini bukan sekadar kumpulan kata-kata hikmah, melainkan sebuah panduan spiritual yang mengajak pembacanya menyelami relung hati, mengenal diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Bagi para pencari makna, Al-Hikam laksana air di tengah gurun kehidupan yang gersang.

Setiap kalimatnya padat, dalam, dan sarat dengan tuntunan untuk membersihkan jiwa (tazkiyatun nafs).

Lalu, dari mana kitab ini berasal? Siapa penulisnya? Dan bagaimana kaitannya dengan ilmu tasawuf? Mari kita telusuri bersama.

Mengenal Riwayat Sang Penulis

Syekh Ibnu ‘Atha’illah As Sakandari (w. 709 H/1309 M) adalah seorang ulama besar yang hidup di masa Dinasti Mamluk, Mesir.

Awalnya, beliau adalah seorang ahli fikih yang mengajar di Al-Azhar, tetapi kemudian beliau lebih dikenal sebagai seorang sufi dan mursyid (pembimbing spiritual) dalam tarekat Syadziliyah—salah satu tarekat sufi terkemuka.

Menariknya, Ibn ‘Atha’illah tidak langsung terjun ke dunia tasawuf.

Baca juga:  Mengakrabi Dunia Digital: Bagaimana Tunanetra Mengoperasikan Laptop dan Handphone

Konon, beliau sempat meragukan jalan sufi, bahkan mengkritik gurunya, Syekh Abu al-Abbas al-Mursi.

Namun, setelah mengalami pencerahan batin, beliau justru menjadi salah satu penerus utama ajaran tasawuf ini.

Dari tangannya, lahir beberapa karya penting, tetapi Al-Hikam adalah yang paling masyhur.

Kitab ini berisi 263 hikmah (kata-kata bijak) yang mengupas tentang hubungan manusia dengan Allah, hakikat ikhlas, tawakal, dan makna sejati di balik ujian hidup.

Dasar dan Sumber Kitab Al-Hikam

Kitab Al-Hikam bukanlah produk pemikiran semata, melainkan hasil olahan mendalam dari Al-Qur’an, Hadits, dan pengalaman spiritual penulisnya.

Beberapa tema utamanya antara lain:

Tawakal dan Kebergantungan pada Allah

“Bagaimana bisa terang hatimu, sementara engkau masih melihat sebab-sebab yang mengantarkanmu kepada-Nya?”

Ibn ‘Atha’illah mengingatkan bahwa terlalu fokus pada sebab-sebab duniawi bisa menghalangi kita dari menyadari kuasa Allah yang mutlak.

Makna Hakiki di Balik Ujian

“Ketika Allah menguji kamu dengan suatu musibah yang tidak bisa kamu hindari, maka lebih baik kamu menerimanya dengan lapang dada daripada memohon agar musibah itu diangkat.”

Ini mengajarkan kita untuk melihat setiap kesulitan sebagai sarana penyucian jiwa.

Baca juga:  AWALI DARI KEBAIKAN, YPDN GELAR TABLIGH AKBAR BERSAMA AA GYM DIAWAL RAMADHAN

Bahaya Riya’ dan Keikhlasan

“Amal-amal lahir adalah bentuk-bentuk mati, yang dihidupkan oleh ruh keikhlasan di dalamnya.”

Di sini, beliau menekankan bahwa amal tanpa keikhlasan bagai jasad tanpa nyawa.

Kitab ini juga sering dilengkapi dengan syarah (penjelasan) dari ulama lain, seperti Syekh Abdullah Gangohi, yang membantu pembaca memahami makna tersirat di balik kata-kata Ibn ‘Atha’illah.

Al-Hikam dan Ilmu Tasawuf

Tasawuf sering disalahpahami sebagai sekadar ritual zuhud atau laku asketis.

Padahal, inti tasawuf adalah penyucian jiwa (tazkiyah) dan pendekatan diri kepada Allah melalui maqam-maqam (tingkatan spiritual) seperti tobat, sabar, syukur, tawakal, dan ridha.

Al-Hikam menjadi salah satu rujukan utama dalam tasawuf karena:

Menggabungkan Syariat dan Hakikat

Ibn ‘Atha’illah tidak memisahkan antara hukum fikih dan dimensi batin. Misalnya, beliau menegaskan bahwa ibadah fisik (seperti shalat) harus disertai kehadiran hati.

Mengajak Pembaca untuk Introspeksi Diri

“Janganlah engkau bersedih karena dosa-dosamu, tetapi bersedihlah karena kelalaianmu dalam bertaubat.”

Pesan seperti ini mengajak kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, tetapi juga tidak meremehkan dosa.

Mengungkap Rahasia Ketuhanan

“Allah menyembunyikan tiga hal dalam tiga hal:
1. Ridha-Nya dalam ketaatan (jangan kau cari di luar itu),
2. Murka-Nya dalam kemaksiatan (jangan kau remehkan),
3. Kekasih-Nya di antara hamba-hamba-Nya (jangan kau sangka hanya orang tertentu).”

Ini menunjukkan bahwa tasawuf bukanlah jalan untuk “lari dari dunia”, melainkan memaknai dunia dengan perspektif Ilahi.

Penutup: Al-Hikam di Era Modern

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Al-Hikam tetap relevan. Ia mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta atau jabatan, tetapi pada kedekatan dengan Allah.

Bagi yang ingin mempelajarinya, kitab ini tersedia dalam berbagai edisi, termasuk terjemahan bahasa Indonesia dengan syarah (penjelasan) yang memudahkan pemahaman.

Mari kita akhiri dengan salah satu hikmah Ibn ‘Atha’illah:

Barangsiapa yang tidak dibukakan baginya pintu makrifat (mengenal Allah), maka segala amalnya hanyalah beban yang memberatkannya.”

oga kita termasuk orang-orang yang diberi cahaya untuk memahami hikmah di balik setiap kata dalam kitab agung ini.

Related Posts

None found

Yuk, Ulurkan Tangan Menjadi Sahabat Disabilitas Netra

Mari, jadilah bagian dari pemberdayaan disabilitas Netra yang unggul dan berkualitas
Berdonasi lah sekarang, dan tempatkan diri kita sebagai penebar manfaat bagi orang lain. Donasi Sekarang

Kontak kami

Berbincang dengan kami dan kunjungi Sekretariat YPDN!

Sekretariat :

Komp. Bojongmalaka Indah No.49 ,Blok I-4 , Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung 40375.

IkutiSocial Media Kami

Instagram Facebook YouTube Channel Tiktok Twitter/X

Yayasan Peduli Disabilitas Netra

Kalam Mutiara
error: Content is protected !!