
Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba—Idul Fitri, hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, beribadah, dan berjuang melawan hawa nafsu.
Bagi kita, termasuk para penyandang disabilitas netra yang telah menjalani Ramadhan dengan penuh kesabaran, Idul Fitri adalah momen istimewa untuk bersyukur dan bergembira. Namun, di balik sukacita ini, tahukah kita bahwa Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallam telah mengajarkan tuntunan khusus agar perayaan kita tidak hanya meriah, tetapi juga penuh berkah?
Idhul Fitri, Bukan Sekadar Tradisi, Tapi Ibadah
Saditra, Idul Fitri sering kali identik dengan ketupat, baju baru, dan silaturahmi.
Namun, sejatinya, hari raya ini memiliki makna yang jauh lebih dalam.
Kata “Id” (عيد) berasal dari bahasa Arab yang berarti “kembali”, sedangkan “Fitri” bermakna “kesucian”. Jadi, Idul Fitri adalah hari kembalinya kita kepada fitrah—keadaan suci setelah sebulan dibersihkan dosa-dosa melalui puasa Ramadhan.
Allah Subhanaahu Wata’ala telah menetapkan dua hari raya dalam Islam: Idul Fitri dan Idul Adha. Keduanya bukan sekadar hari bersenang-senang, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Maka, sangat penting bagi kita untuk mengisi hari istimewa ini dengan amalan-amalan yang dicontohkan Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallam.
Sunnah-Sunnah Idul Fitri yang Sering Terlupakan
Berikut beberapa sunnah Idul Fitri yang bisa kita amalkan bersama:
1. Mandi di Pagi Hari Sebelum Shalat Id
Mandi sunnah di pagi hari Idul Fitri adalah bentuk penyucian diri, sebagaimana kita disucikan dari dosa setelah Ramadhan. Ini adalah persiapan lahir dan batin sebelum menghadap Allah Subhanaahu Wata’ala dalam shalat Id.
2. Memakai Pakaian Terbaik (Tanpa Berlebihan)
Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallam biasa mengenakan pakaian terbaik di hari raya. Namun, ini bukan berarti kita harus membeli baju baru jika tidak mampu. Yang terpenting adalah berpenampilan rapi dan bersih sebagai bentuk syukur.
3. Makan Sebelum Shalat Id
Berbeda dengan Idul Adha, pada Idul Fitri kita disunnahkan makan terlebih dahulu—biasanya dengan kurma dalam jumlah ganjil—sebagai simbol bahwa hari ini adalah hari berbuka setelah sebulan berpuasa.
4. Bertakbir dengan Penuh Khidmat
Allahu Akbar! Kalimat takbir menggema sejak malam Idul Fitri hingga shalat dimulai. Inilah momen untuk mengingat kebesaran Allah Subhanaahu Wata’ala dan merasakan kebahagiaan spiritual.
5. Berjalan Kaki ke Tempat Shalat (Jika Memungkinkan)
Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallam biasa berjalan kaki ke tanah lapang sambil bertakbir. Bagi penyandang disabilitas netra yang membutuhkan pendampingan, ini bisa disesuaikan dengan kondisi. Yang terpenting adalah niat untuk melaksanakan sunnah.
6. Saling Mengucapkan Selamat dengan Doa
Ucapan “Taqabbalallahu minna wa minkum” (Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian) adalah doa tulus antar sesama muslim. Inilah esensi silaturahmi—bukan sekadar berkunjung, tetapi saling mendoakan kebaikan.
Idul Fitri bagi Penyandang Disabilitas: Tetap Istimewa di Mata Allah
Saditra yang dikasihi Allah, mungkin ada di antara kita yang bertanya: “Bagaimana jika saya tidak bisa melaksanakan semua sunnah karena keterbatasan?”
Ingatlah, Allah Subhanaahu Wata’ala tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuannya.
Bagi yang tidak bisa shalat di lapangan karena alasan kesehatan, shalat di rumah tetap sah.
Bagi yang membutuhkan pendamping saat berjalan kaki, itu tidak mengurangi pahala. Yang terpenting adalah keikhlasan dan usaha untuk beribadah semampunya.
Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa atau harta kalian, tetapi kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim).
Maka, jangan pernah merasa kurang hanya karena keterbatasan fisik. Di mata Allah, ketakwaan dan usaha kitalah yang bernilai.
Penutup: Idul Fitri yang Bermakna
Saditra, mari jadikan Idul Fitri tahun ini berbeda—tidak hanya dengan baju baru atau makanan enak, tetapi dengan menghidupkan sunnah Nabi.
Dengan begitu, kebahagiaan kita tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga menjadi bekal untuk akhirat.
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
“Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian. Semoga kita semua selalu dalam kebaikan.”
Keluarga Besar Yayasan Peduli Disabilitas Netra (YPDN) Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. Taqabbalallaahu minnaa wa minkum, taqabbal yaa kariim , Mohon maaf lahir dan batin!