Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seperti tunanetra.
Meskipun tidak dapat melihat layar, tunanetra dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi, khususnya laptop dan handphone, dengan bantuan perangkat lunak dan aplikasi khusus.
Mengenal Teknologi Aksesibilitas
Kunci utama bagi tunanetra untuk mengoperasikan laptop dan handphone adalah teknologi aksesibilitas.
Teknologi ini dirancang untuk membuat perangkat elektronik lebih mudah diakses oleh pengguna dengan disabilitas, termasuk tunanetra.
Bagaimana Laptop Bagi Tunanetra?
Laptop yang digunakan oleh tunanetra umumnya sama dengan laptop yang digunakan oleh orang awas.
Perbedaannya terletak pada penggunaan perangkat lunak pembaca layar (screen reader). Perangkat lunak ini mengubah teks yang ditampilkan di layar menjadi suara, sehingga tunanetra dapat “membaca” konten di layar melalui pendengaran.
Tunanetra menggunakan kombinasi tombol keyboard untuk menavigasi antar menu, membuka aplikasi, dan mengontrol kursor.
Perangkat lunak pembaca layar seperti NVDA (NonVisual Desktop Access) dan JAWS (Job Access With Speech) membacakan teks, tombol, dan informasi lain yang ada di layar.
Beberapa tunanetra memilih menggunakan keyboard braille untuk mengetik dan mengakses informasi. Keyboard braille memiliki tombol yang mewakili huruf braille, sehingga tunanetra dapat mengetik dan membaca teks melalui sentuhan.
Beberapa aplikasi khusus dirancang untuk membantu tunanetra dalam berbagai aktivitas, seperti membaca email, menjelajahi internet, dan mengedit dokumen.
Seperti Apa Handphone Bagi Tunanetra?
Handphone juga menjadi alat yang penting bagi tunanetra. Mereka dapat menggunakan aplikasi khusus yang dirancang untuk membantu mereka mengakses informasi dan melakukan berbagai aktivitas.
Handphone Android dan iOS dilengkapi dengan pembaca layar bawaan, seperti TalkBack (Android) dan VoiceOver (iOS).
Pembaca layar ini membacakan teks, tombol, dan informasi lain yang ada di layar.
Tunanetra menggunakan gerakan sentuhan untuk menavigasi antar menu, membuka aplikasi, dan mengontrol kursor.
Aplikasi khusus seperti Be My Eyes, Seeing AI, dan Google Assistant membantu tunanetra dalam berbagai tugas, seperti mengenali objek, membaca teks, dan mendapatkan informasi.
Tantangan dan Peluang
Meskipun teknologi aksesibilitas telah berkembang pesat, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh tunanetra dalam mengakses teknologi.
Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya teknologi aksesibilitas dan bagaimana teknologi ini dapat membantu tunanetra. Tidak semua aplikasi dan situs web dirancang dengan fitur aksesibilitas yang baik.
Perangkat lunak pembaca layar dan perangkat keras khusus untuk tunanetra bisa mahal.
Namun, kemajuan teknologi juga membuka peluang baru bagi tunanetra untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup mereka.
Perusahaan teknologi semakin memperhatikan aksesibilitas dalam desain produk mereka. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya inklusi digital bagi tunanetra. Perangkat lunak dan perangkat keras aksesibilitas semakin terjangkau.
Kesimpulan
Tunanetra dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi, seperti laptop dan handphone, dengan bantuan teknologi aksesibilitas. Dengan perangkat lunak pembaca layar, aplikasi khusus, dan navigasi dengan keyboard dan sentuhan, tunanetra dapat menjelajahi dunia digital dan meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup mereka.
Peningkatan kesadaran dan aksesibilitas teknologi di masa depan akan semakin membuka peluang bagi tunanetra untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan mencapai potensi mereka.